Galau yang gue maksud disini adalah bukan masalah percintaan, melainkan masalah perkuliahan yang sering kali membuat gue pusing untuk memikirkan bagaimana keadaan gue disemester depannya, akankah gue kembali mendapatkan IP 2,sekian atau IP gue naik menjadi 3,sekian. Sering kali gue khawatir gue ga bisa lulus tepat waktu, dan bahkan gue khawatir disaat temen-temen gue SKS totalnya sudah mencukupi untuk melakukan TA dan KP , sementara gue mesti mengambil SKS yang lain untuk memenuhi syarat buat melakukan TA dan KP, sering kali gue berteriak didalam batin gue " GOD HELP ME " karena gue takut gue tidak bisa membahagiakan orang tua gue dengan lulus tepat waktu, gue sering kali terjatuh dilubang yang sama, misalnya SKS gue masih segitu-segitu aja, dan IP gue membuat mata gue perih .
Bahkan sering kali terbayang di pikiran gue pikiran buat pindah kuliah dan pindah jurusan, tapi gue kembali berpikir dengan pindah kuliah maupun pindah jurusan tidak akan membantu gue sama sekali, bahkan bisa memperburuk keadaan karena, jika gue pindah kuliah maupun pindah jurusan maka gue harus mengulang dari awal lagi dimana itu sangat membuang-buang waktu. Gue bukannya tidak pernah belajar pas kuliah, kalau belajar gue sering belajar sampai larut malam, tapi kenapa hasilnya segitu-segitu saja, gue kadang suka iri melihat temen-temen gue yang belajarnya santai-santai aja, tapi IP dan SKS nya membuat gue kaget, bagaimana bisa dia yang gaya belajarnya seperti itu dapet SKS dan IP yang sedemikian rupa, sedangkan gue yang belajarnya sampai larut malam hanya mendapatkan total SKS dan IP yang membuat perjuangan gue terasa tidak berharga sama sekali, ada juga temen gue yang selama ujian berlangsung mengandalkan contekan dari teman sebelahnya dan mendapatkan hasil yang maksimal, sementara gue yang berusaha mati-matian mendapatkan nilai yang bisa dibilang mengecewakan.
Sering kali pas konsultasi dengan dosen pembimbing akademik gue, gue sering ditanya sama beliau, beliau sering bertanya sama gue : " kamu masih senang dengan jurusan kamu gak, kalau kamu sudah tidak senang dengan jurusan kamu, kasian kamunya " dan kalimat itulah yang paling membuat gue merasa seberapa bodohkah gue ini sampai beliau menanyakan hal seperti itu, kalau bisa diadakan ujian ulang dan pengawasnya mondar-mandir gue yakin bukan cuma gue yang nilainya ancur kaya gitu, gue yakin itu.
0 komentar:
Posting Komentar